Mencari arah

Setiap pilihan adalah takdir terbaik. Rasa takut untuk memutuskan akan selalu menghantui. Disertai rasa optimis yang membuat adrenalin diproduksi. Selepas ketakutan akan tidak lulus tepat waktu berakhir wisuda di bulan agustus, tantangan baru harus segera dicari. Prinsipku adalah tidak boleh nganggur pokoknya! 

Cita-citaku dulu sederhana, ingin bekerja di pabrik dan menikah umur 25. Tapi doaku terlalu menjunjung ke langit sepertinya. Allah memberikan banyak arahan melalui pengalaman. 

Selepas lulus ku putuskan untuk sibuk melamar kerja. Kerjapun tak dapat, ku coba untuk berwirausaha untuk mengisi waktu. Satu bulan berjalan, masih sepi pelanggan. Aku cepat-cepat menyerah karena aku yakin ini bukan arah yang tepat.

Pendaftaran PNS pun tiba, ku coba daftar saja. Apalah daya, nilaiku hanya 396 adanya, dan kesempatanpun sirna. Ku coba cari lagi kesempatan yang ada, sepertinya lebih dari 20 perusahaan kucoba. Sampai jadi guru di SMK, hanya bertahan satu bulan saja. 

Kesempatan yang lain pun datang, bernama fajar surya wisesa. Enam bulan pertama berat sekali rasanya. Bekerja dengan waktu shift, bagiku semua itu menyiksa. Akhirnya aku putuskan untuk kembali ke jalur akademisi, ya aku jadi dosen saja. Life plan yang selalu ku gambarkan di buku catatan segera ku rubah. Dari menikah umur 25, menjadi doktor umur 28. Menurutku tidak mengapa merubah life plan secepat itu, asal kita selalu on the track. 

Sehari-hari ku habiskan untuk mempersiapkan ke pascasarjana sambil bekerja. Mencuri-curi waktu untuk belajar bahasa inggris dan tentunya kimia. Dan saat kesempatan itu tiba, aku sudah siap sedia. Akhirnya aku diterima di programku saat ini. 

Yang ingin kusampaikan adalah, tidak mengapa mencari arah. Tapi jika memang tidak sesuai dengan minat dan kemampuan, cepat beralih ke kesempatan lain. Teruslah berusaha mengembangkan diri, karena kesempatan hanya akan jadi penyesalan jika kita tidak siap. Pokoknya siapkan diri kita untuk tantangan-tantangan selanjutkan. Buatlah life plan, 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun dan 20 tahun ke depan, apa yang ingin kita tuju dan ingin kita lakukan. Untuk apa? Agar kita konsisten dan terus memotivasi diri, karena ada hidup yang harus kita selesaikan dan ada mati yang harus berarti. 

Komentar

Postingan Populer